Thomas Stamford Raffles adalah seorang tokoh penting di era kolonialisme Inggris di Indonesia. Ia lahir di Inggris pada tanggal 6 Juli 1781 dan meninggal di London pada tanggal 5 Juli 1826. Sebagai gubernur jenderal VOC, Raffles membantu Inggris menguasai sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan satu proyek yang dikembangkan oleh Raffles adalah sistem pajak tanah. Namun, proyek ini tidak berhasil karena adanya berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman tentang budaya dan sistem politik di daerah yang dikuasainya. Raffles juga menyadari bahwa sistem pajak tanah akan menimbulkan konflik, karena masyarakat di daerah itu tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang Raffles juga tidak memiliki cukup dana untuk menjalankan proyek ini. Selain itu, ia juga menemui kesulitan dalam mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten untuk mengatur dan mengawasi sistem pajak tanah. Akhirnya, proyek ini ditinggalkan tanpa itu, Raffles juga dibatasi oleh berbagai peraturan dari pemerintah Inggris. Pemerintah Inggris mengizinkan Raffles untuk menetapkan sistem pajak tanah, tetapi hanya untuk tujuan mengumpulkan pendapatan untuk menutupi biaya pemerintahan dan bukan untuk meningkatkan pendapatan pribadi. Ini juga memberikan Raffles sedikit ruang untuk membuat kebijakan tanah yang lebih Raffles juga menghadapi masalah politik. Ia menghadapi berbagai tuntutan dari berbagai kelompok etnis di daerah yang dikuasainya. Mereka menolak sistem pajak tanah yang ditawarkan oleh Raffles dan menuntut hak-hak mereka. Ini menjadi halangan bagi Raffles untuk melaksanakan sistem pajak tanah yang ia juga kurang mengerti tentang kultur dan budaya yang berlaku di daerah yang dikuasainya. Ia tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana cara mengintegrasikan sistem pajak tanah dengan budaya dan sistem politik di daerah yang dikuasainya. Hal ini menyebabkan Raffles gagal melaksanakan sistem pajak itu, Raffles juga menghadapi kesulitan untuk melakukan perubahan dalam sistem politik yang ada di wilayah yang dikuasainya. Ia tidak memiliki cukup pengaruh untuk mengubah struktur politik di daerah yang dikuasainya. Ini juga menjadi salah satu alasan utama mengapa Raffles gagal melaksanakan sistem pajak kesimpulannya, Raffles gagal melaksanakan sistem pajak tanahnya karena banyak faktor. Ia tidak memiliki cukup dana atau sumber daya manusia untuk mengatur dan mengawasi sistem pajak tanah. Ia juga kurang memahami budaya dan sistem politik di daerah yang dikuasainya. Selain itu, ia juga dibatasi oleh berbagai peraturan dari pemerintah Inggris dan menghadapi tuntutan dari berbagai kelompok etnis di daerah yang penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Thomas Stamford Raffles gagal melaksanakan sistem pajak tanahnya karena banyak faktor, seperti masalah finansial, sumber daya manusia, budaya, politik, dan tuntutan dari berbagai kelompok etnis di daerah yang dikuasainya.Sehinggamuncul anggapan bahwa Raffles sebagai penyebab kemunduran hukum atas tanah, sistem sewa tanah yang diberlakukan ternyata memiliki kecenderungan tidak cocok bagi pertanahan milik penduduk pribumi di Indonesia karena pajak tanah yang terlalu tinggi, sehingga banyak tanah yang tidak digarap. B. SARAN.
Dalambidang ekonomi, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1. Menghapus segala kebijakan Daendels, seperti contingenten/ pajak/penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (landrente). 2. Semua tanah dianggap milik negara, maka petani harus membayar pajak sebagai uang sewa. Kebijakan Raffles di bidang pemerintahan pengadilan dan sosialThomasStamford Raffles menjadi Gubernur Jendral di Pulau Jawa dalam waktu yang cukup singkat (1811-1816). Dalam melaksanakan tugasnya Thomas Raffles juga mengambil kebijakan dalam masa kepemimpinannya, salah satu kebijakannya yaitu sistem pajak tanah di Pulau Jawa. Salah satu dampak yang timbul adalah bidang ekonomi yang
Islamsebagai agama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk Indonesia, tentu sangat berpengaruh terhadap pola hidup bangsa Indonesi. PDF) TEORI PEMBERLAKUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. TEORI BELAH BAMBU SYAHRIZAL ABBAS : ANTARA TEORI RECEPTION IN COMPLEXU, TEORI RECEPTIE DAN TEORI RECEPTIO A CONTRARIO | PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH
SistemPajak Tanah Yang Dijalankan Raffles Jawabannya adalah sebuah sistem yang diterapkan oleh gubernur raffles dimana rakyat atau para petani di nusantara diwajibkan membayar pajak pada . Salah satu kebijakan yang sangat terkenal adalah adanya sistem sewa tanah . Upaya selanjutnya dilakukan untuk memperbaiki sistem penarikan.
Sebutkan4 faktor- faktor penyebab kegagalan Raffles menerapkan sistem pajak tanah! N. Puspita Master Teacher Jawaban terverifikasi Jawaban penyebab kegagalan landrent adalah masih adanya feodalisme, kurangnya pengawas pajak, masyarakat belum mengenal perjanjian sewa tanah, dan rakyat belum mengenal sistem ekonomi uang. Pembahasan
Sistempajak tanah, yang diperkenalkan oleh Raffles pada masa ia berkuasa di Indonesia, merupakan salah satu realisasi dari gagasan pembaharuan kaum liberal dalam kebijaksanakan politik di tanah jajahan, yang besar pengaruhnya terhadap perubahan masyarakat tanah jajahan pada masa kemudian.
.